A. Partikel Zat
Partikel zat adalah bagian terkecil zat yang masih
memiliki sifat yang sama dengan sifat zat tersebut. Partikel zat terdiri atas
tiga macam sebagai berikut.
1.
Atom
Atom
merupakan partikel terkecil penyusun zat. Atom terdiri atas inti
atom
dan
awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton
yang bermuatan positif dan neutron
yang tidak bermuatan
(netral), kecuali pada inti atom hidrogen-1,
yang tidak memiliki neutron.
2.
Molekul
Molekul adalah gabungan atom-atom melalui ikatan
kovalen. Molekul dibedakan menjadi molekul unsur dan molekul senyawa. Molekul
unsur merupakan gabungan atom-atom dari unsur sejenis. Molekul senyawa
merupakan gabungan atom-atom dari unsur-unsur berbeda jenis.
Gambar
4.1 Molekul unsur Gambar 4.2 Molekul senyawa
3.
Ion
Ion adalah atom atau gugus atom yang bermuatan
listrik. Ion dapat berupa kation, anion, dan ion poliatom. Kation merupakan ion
yang bermuatan positif. Anion merupakan ion yang bermuatan negatif. Ion
poliatom merupakan ion yang berupa gugus atom bermuatan listrik. Sebagaimana
molekul, ion poliatom berikatan secara kovalen. Misal ion Na+ dan Cl-
yang menyusun senyawa garam dapur (NaCl).
Gambar
4.3 Garam dapur
tersusun dari ion natrium dan ion klor
B. Rumus
Kimia
Rumus
kimia suatu zat adalah komposisi partikel penyusun zat tersebut yang dinyatakan
dengan lambang unsur serta perbandingan jumlah atom-atom unsur penyusun zat
tersebut.
Rumus
kimia dibagi menjadi dua sebagai berikut.
1. Rumus empiris
Rumus
empiris adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan jumlah perbandingan yang
paling sederhana dari partikel penyusun suatu zat dan dinyatakan dengan lambang
unsur-unsurnya. Contoh: CH2O.
Cara
menentukan rumus empiris senyawa sebagai berikut.
a. Mencari gram atau persen unsur-unsur penyusun
senyawa.
b. Membagi dengan Ar masing-masing
sehingga diperoleh perbandingan mol terkecil.
2. Rumus molekul
Rumus molekul adalah rumus kimia yang
menyatakan jenis dan jumlah yang sesungguhnya atom-atom yang menyusun suatu
molekul dan dinyatakan dengan lambang unsur-unsurnya. Contoh: H2O,
CCl4, N2, dan C12H22O11.
Cara
mementukan rumus molekul
senyawa sebagai berikut.
a. Mengetahui rumus empiris senyawa
b. Mengetahui Mr senyawa
Rumus empiris dapat identik dengan rumus
molekulnya. Misal HCl dan H2O. Rumus molekul dapat merupakan
penggandaan dari rumus empiris. Misal (CH2O)6. Suatu zat
dapat mempunyai rumus empiris tetapi tidak mempunyai rumus molekul. Misal
senyawa ion seperti NaCl, CaCl2, dan MgSO4.
C. Hidrat
Hidrat adalah senyawa kristal padat yang
mengandung air kristal (H2O). Rumus hidrat dapat dituliskan sebagai
berikut.
Rumus
kimia senyawa kristal padat xH2O
|
Misal
garam magnesium sulfat heptahidrat mempunyai rumus kimia MgSO4 .7H2O,
artinya dalam satu mol MgSO4 terdapat 7 mol H2O.
D. Tata
Nama Senyawa
Aturan
penamaan senyawa menurut IUPAC (International
Union and Pure Applied Chemistry) sebagai berikut.
1. Senyawa Biner
Senyawa biner adalah senyawa yang hanya
terbentuk dari dua macam unsur saja.
a. Senyawa
biner dari unsur logam dan nonlogam
Cara penamaannya sebagai berikut.
1) Unsur
yang berada di depan (logam) diberi nama sesuai dengan nama unsur tersebut.
2) Unsur
yang berada di belakang (nonlogam) diberi nama sesuai dengan nama unsur
tersebut dengan ditambah akhiran -ida.
3) Jika
diperlukan, muatan kation ditulis menggunakan angka Romawi. Kation (ion
positif) pada senyawa tersebut berupa unsur logam, sedangkan anion (ion
negatif) pada senyawa tersebut berupa unsur nonlogam. Penulisan dengan angka
Romawi berlaku jika unsur logam di dalam senyawa mempunyai kation lebih dari
satu macam.
Contoh: Fe2O3
mempunyai nama besi(III) oksida
KCl mempunyai nama kalium klorida
Beberapa
daftar kation disajikan dalam tabel berikut.
Kation Bermuatan +1
|
Kation Bermuatan +2
|
Kation Bermuatan +3 dan +4
|
|||
Rumus Ion
|
Nama Ion
|
Rumus Ion
|
Nama Ion
|
Rumus Ion
|
Nama Ion
|
Na+
K+
Ag+
Li+
Cu+
Au+
Hg+
|
Natrium
Kalium
Perak
Litium
Tembaga(I)
Emas(I)
Raksa(I)
|
Mg2+
Ca2+
Sr2+
Ba2+
Fe2+
Cu2+
Zn2+
Pb2+
Sn2+
Ni2+
Hg2+
|
Magnesium
Kalsium
Stronsium
Barium
Besi(II)
Tembaga(II)
Zink (seng)
Timbal(II)
Timah(II)
Nikel
Raksa(II)
|
Fe3+
Cr3+
Al3+
Co3+
Ni3+
Sn4+
Pb4+
Au3+
Pt4+
|
Besi(III)
Kromium(III)
Aluminium
Kobalt(III)
Nikel(III)
Timah(IV)
Timbal(IV)
Emas(III)
Platina(IV)
|
b. Senyawa
biner dari unsur nonlogam dan nonlogam
Cara penamaannya dengan memberikan
awalan angka Yunani yang menyatakan jumlah atom nonlogam, lalu diikuti dengan
nama masing-masing unsur penyusun dan diakhiri dengan akhiran –ida. Contoh: CO mempunyai nama karbon
monoksida dan N2O5 mempunyai nama dinitrogen pentaoksida.
2. Senyawa Poliatom
Senyawa poliatom adalah senyawa yang
terdiri atas lebih dari dua macam unsur penyusun yang berbeda.
Aturan penamaannya sama dengan penamaan
senyawa biner logam dan nonlogam. Namun, penamaan anion mengikuti aturan berikut.
a. Anion yang atom penyusunnya sama, untuk
jumlah oksigen lebih sedikit diberi akhiran –it
dan untuk jumlah oksigen lebih banyak diberi akhiran –at. Contoh: NO2-
mempunyai nama
nitrit, sedangkan
NO3-mempunyai nama
nitrat.
b. CN- dan OH- ditambah
akhiran –ida.
c. Anion yang mengandung unsur golongan VIIA (F,
Cl, Br, dan I), urutan penamaannya dari jumlah oksigen terkecil hingga terbesar
yaitu hipo + nama unsur + akhiran –it,
nama unsur + akhiran –it, nama unsur
+ akhiran –at, hingga per + nama
unsur + akhiran –at. Contoh:
hipoklorit (
ClO-
), klorit (
ClO2-
), klorat (
ClO3- ), dan perklorat (ClO4-
).
Beberapa daftar anion disajikan dalam tabel berikut.
3. Senyawa Asam
Semua senyawa asam diberi nama dengan
awalan asam yang diikuti nama ion negatifnya. Contoh: asam fluorida (HF), asam
sulfat (H2SO4), asam klorit (HClO2), dan asam
asetat (CH3COOH).
4. Senyawa Basa
Penamaan senyawa basa dimulai dengan nama
ion positifnya diikuti anion hidroksida. Contoh: natrium hidroksida (NaOH),
kalsium hidroksida (Ca(OH)2), dan amonium hidroksida (NH4OH).
Contoh senyawa asam dan basa yang mudah ditemui dalam
kehidupan sehari-hari ditunjukkan dalam tabel berikut.
Asam yang Sering Dijumpai di Rumah
|
||||
Nama Kimia
|
Rumus Molekul
|
Kegunaan
|
||
Asam klorida
Asam asetat
Asam sulfat
Asam karbonat
Asam borat
Asam asetil salisilat
|
HCl
CH3COOH
H2SO4
H2CO3
H3BO3
C16H12O6
|
Pembersih porselein
Pembuatan cuka makan
Larutan elektrolit pada aki
Pembuatan minuman berkarbonasi
Pembuatan antiseptik dan obat tetes mata
Pembuatan aspirin
|
||
Basa yang Sering Dijumpai di Rumah
|
||||
Nama Kimia
|
Rumus Molekul
|
Kegunaan
|
||
Amonia
Natrium hidroksida
Natrium bikarbonat
Magnesium hidroksida
Kalsium karbonat
Aluminium hidroksida
|
NH3
NaOH
NaHCO3
Mg(OH)2
CaCO3
Al(OH)3
|
Pembersih
lantai
Larutan alkali kuat
Pembuatan soda kue
Pembuatan susu magnesia
Pembuatan semen
Antasida
|
||
5. Senyawa Hidrat
Senyawa hidrat merupakan senyawa yang
mengandung air kristal. Penamaan senyawa hidrat dengan cara menambahkan angka
Yunani yang menyatakan banyaknya air kristal di akhir nama senyawa tersebut.
Contoh: CuSO4.5H2O (tembaga(II) sulfat pentahidrat).
Beberapa contoh senyawa hidrat ditunjukkan dalam tabel
berikut.
Nama Senyawa
|
Jumlah Molekul Air Kristal
|
Rumus Kimia
|
Kalsium sulfat dihidrat
Asam oksalat dihidrat
Tembaga(II) sulfat pentahidrat
Natrium sulfat pentahidrat
Magnesium sulfat heptahidrat
Natrium karbonat dekahidrat
|
2
2
5
5
7
10
|
CaSO4 . 2H2O
H2C2O4 . 2H2O
CuSO4 . 5H2O
Na2SO4 . 5H2O
MgSO4 . 7H2O
Na2CO3 . 10H2O
|
E. Persamaan
Reaksi Kimia
Pereaksi
(reaktan) merupakan zat yang akan direaksikan. Produk merupakan zat hasil
reaksi. Pereaksi dan produk dipisahkan oleh tanda panah (→). Pereaksi berada di
sebelah kiri tanda panah, sedangkan produk berada di sebelah kanan tanda panah.
Wujud zat yang bereaksi dinyatakan dalam tanda kurung setelah rumus kimia.
Berikut singkatan dari wujud zat.
(s):
solid (zat padat)
(l):
liquid (zat cair)
(aq):
aqueous (zat larut dalam air)
(g):
gas
Jumlah
unsur di sebelah kiri tanda panah harus sama dengan jumlah unsur di sebelah
kanan tanda panah. Pada reaksi kompleks, penyetaraan reaksi dilakukan dengan
cara aljabar. Cara penulisan
persamaan reaksi sebagai berikut.
1. Menuliskan rumus kimia dari
pereaksi dan produk reaksi. Jika wujud zat diketahui maka simbol wujud tersebut
perlu dituliskan.
2. Memberikan koefisien reaksi
agar jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri sama dengan di ruas kanan.
Caranya sebagai berikut.
a. Memilih zat yang memiliki
rumus kimia paling kompleks dan memberinya harga koefisien reaksi sebesar 1.
b. Memberi koefisien sementara
untuk zat-zat lainnya dengan huruf a, b, c, d, dan seterusnya.
c. Menyetarakan atom-atom pada
zat paling kompleks. Jika terdapat ion poliatom di ruas kiri dan kanan yang
tidak berubah, penyetaraan ion poliatom dilakukan sebagai ion poliatom, bukan
sebagai atom.
d. Menyetarakan atom-atom
lainnya. Jika terdapat ion poliatom di ruas kiri dan kanan yang tidak berubah,
penyetaraan ion poliatom dilakukan sebagai ion poliatom, bukan sebagai atom.
e. Memastikan setiap koefisien
reaksi sebagai bilangan bulat yang sederhana.
Contoh:
aH2SO4(aq) + bNaOH(aq)→ cNa2SO4(aq) + dH2O(l)
Misal a = 1
Atom H: 2a + b = 2d
2 + b = 2d
Atom S: a = c
c = 1
Atom O: 4a + b = 4c + d
4 + b = 4 + d
b =
d
Atom Na: b = 2c
b = 2
d = 2
Jadi,
persamaan reaksi menjadi:
H2SO4(aq) + 2NaOH(aq)→ Na2SO4(aq) + 2H2O(l)
No comments:
Post a Comment