Thursday 9 May 2013

Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Kimia



A.  Partikel Zat
      Partikel zat adalah bagian terkecil zat yang masih memiliki sifat yang sama dengan sifat zat tersebut. Partikel zat terdiri atas tiga macam sebagai berikut.
1.        Atom
       Atom merupakan partikel terkecil penyusun zat. Atom terdiri atas inti atom dan awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan (netral), kecuali pada inti atom hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron.
2.        Molekul
Molekul adalah gabungan atom-atom melalui ikatan kovalen. Molekul dibedakan menjadi molekul unsur dan molekul senyawa. Molekul unsur merupakan gabungan atom-atom dari unsur sejenis. Molekul senyawa merupakan gabungan atom-atom dari unsur-unsur berbeda jenis.
               
              
Gambar 4.1 Molekul unsur                     Gambar 4.2 Molekul senyawa
3.        Ion
Ion adalah atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Ion dapat berupa kation, anion, dan ion poliatom. Kation merupakan ion yang bermuatan positif. Anion merupakan ion yang bermuatan negatif. Ion poliatom merupakan ion yang berupa gugus atom bermuatan listrik. Sebagaimana molekul, ion poliatom berikatan secara kovalen. Misal ion Na+ dan Cl- yang menyusun senyawa garam dapur (NaCl).

Gambar 4.3 Garam dapur tersusun dari ion natrium dan ion klor
B.  Rumus Kimia
      Rumus kimia suatu zat adalah komposisi partikel penyusun zat tersebut yang dinyatakan dengan lambang unsur serta perbandingan jumlah atom-atom unsur penyusun zat tersebut.
Rumus kimia dibagi menjadi dua sebagai berikut.
1.   Rumus empiris
      Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan jumlah perbandingan yang paling sederhana dari partikel penyusun suatu zat dan dinyatakan dengan lambang unsur-unsurnya. Contoh: CH2O.
Cara menentukan rumus empiris senyawa sebagai berikut.
a.   Mencari gram atau persen unsur-unsur penyusun senyawa.
b.   Membagi dengan Ar masing-masing sehingga diperoleh perbandingan mol terkecil.
2.   Rumus molekul
      Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan jumlah yang sesungguhnya atom-atom yang menyusun suatu molekul dan dinyatakan dengan lambang unsur-unsurnya. Contoh: H2O, CCl4, N2, dan C12H22O11.
Cara mementukan rumus molekul senyawa sebagai berikut.
a.   Mengetahui rumus empiris senyawa
b.   Mengetahui Mr senyawa
      Rumus empiris dapat identik dengan rumus molekulnya. Misal HCl dan H2O. Rumus molekul dapat merupakan penggandaan dari rumus empiris. Misal (CH2O)6. Suatu zat dapat mempunyai rumus empiris tetapi tidak mempunyai rumus molekul. Misal senyawa ion seperti NaCl, CaCl2, dan MgSO4.
C. Hidrat
      Hidrat adalah senyawa kristal padat yang mengandung air kristal (H2O). Rumus hidrat dapat dituliskan sebagai berikut.
Rumus kimia senyawa kristal padat xH2O
 
Misal garam magnesium sulfat heptahidrat mempunyai rumus kimia MgSO4 .7H2O, artinya dalam satu mol MgSO4 terdapat 7 mol H2O.
D.  Tata Nama Senyawa
      Aturan penamaan senyawa menurut IUPAC (International Union and Pure Applied Chemistry) sebagai berikut.
1.   Senyawa Biner
      Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terbentuk dari dua macam unsur saja.
      a.   Senyawa biner dari unsur logam dan nonlogam
            Cara penamaannya sebagai berikut.
1)      Unsur yang berada di depan (logam) diberi nama sesuai dengan nama unsur tersebut.
2)      Unsur yang berada di belakang (nonlogam) diberi nama sesuai dengan nama unsur tersebut dengan ditambah akhiran -ida.
3)      Jika diperlukan, muatan kation ditulis menggunakan angka Romawi. Kation (ion positif) pada senyawa tersebut berupa unsur logam, sedangkan anion (ion negatif) pada senyawa tersebut berupa unsur nonlogam. Penulisan dengan angka Romawi berlaku jika unsur logam di dalam senyawa mempunyai kation lebih dari satu macam.
Contoh: Fe2O3 mempunyai nama besi(III) oksida
              KCl mempunyai nama kalium klorida
Beberapa daftar kation disajikan dalam tabel berikut.
Kation Bermuatan +1
Kation Bermuatan +2
Kation Bermuatan +3 dan +4
Rumus Ion
Nama Ion
Rumus Ion
Nama Ion
Rumus Ion
Nama Ion
Na+
K+
Ag+
Li+
Cu+
Au+
Hg+
Natrium
Kalium
Perak
Litium
Tembaga(I)
Emas(I)
Raksa(I)
Mg2+
Ca2+
Sr2+
Ba2+
Fe2+
Cu2+
Zn2+
Pb2+
Sn2+
Ni2+
Hg2+
Magnesium
Kalsium
Stronsium
Barium
Besi(II)
Tembaga(II)
Zink (seng)
Timbal(II)
Timah(II)
Nikel
Raksa(II)
Fe3+
Cr3+
Al3+
Co3+
Ni3+
Sn4+
Pb4+
Au3+
Pt4+
Besi(III)
Kromium(III)
Aluminium
Kobalt(III)
Nikel(III)
Timah(IV)
Timbal(IV)
Emas(III)
Platina(IV)

b.      Senyawa biner dari unsur nonlogam dan nonlogam
Cara penamaannya dengan memberikan awalan angka Yunani yang menyatakan jumlah atom nonlogam, lalu diikuti dengan nama masing-masing unsur penyusun dan diakhiri dengan akhiran –ida. Contoh: CO mempunyai nama karbon monoksida dan N2O5 mempunyai nama dinitrogen pentaoksida.
2.   Senyawa Poliatom
      Senyawa poliatom adalah senyawa yang terdiri atas lebih dari dua macam unsur penyusun yang berbeda.
      Aturan penamaannya sama dengan penamaan senyawa biner logam dan nonlogam. Namun, penamaan anion mengikuti aturan berikut.
a.   Anion yang atom penyusunnya sama, untuk jumlah oksigen lebih sedikit diberi akhiran –it dan untuk jumlah oksigen lebih banyak diberi akhiran –at. Contoh:  NO2- mempunyai nama nitrit, sedangkan  
NO3-mempunyai nama nitrat.
b.   CN- dan OH- ditambah akhiran –ida.
c.   Anion yang mengandung unsur golongan VIIA (F, Cl, Br, dan I), urutan penamaannya dari jumlah oksigen terkecil hingga terbesar yaitu hipo + nama unsur + akhiran –it, nama unsur + akhiran –it, nama unsur + akhiran –at, hingga per + nama unsur + akhiran –at. Contoh: hipoklorit ( ClO- ), klorit ( ClO2- ), klorat ( ClO3- ), dan perklorat (ClO4- ).
 
Beberapa daftar anion disajikan dalam tabel berikut.

3.   Senyawa Asam
      Semua senyawa asam diberi nama dengan awalan asam yang diikuti nama ion negatifnya. Contoh: asam fluorida (HF), asam sulfat (H2SO4), asam klorit (HClO2), dan asam asetat (CH3COOH).
4.   Senyawa Basa
      Penamaan senyawa basa dimulai dengan nama ion positifnya diikuti anion hidroksida. Contoh: natrium hidroksida (NaOH), kalsium hidroksida (Ca(OH)2), dan amonium hidroksida (NH4OH).
Contoh senyawa asam dan basa yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari ditunjukkan dalam tabel berikut.
Asam yang Sering Dijumpai di Rumah
Nama Kimia
Rumus Molekul
Kegunaan
Asam klorida
Asam asetat
Asam sulfat
Asam karbonat
Asam borat
Asam asetil salisilat

HCl
CH3COOH
H2SO4
H2CO3
H3BO3
C16H12O6
Pembersih porselein
Pembuatan cuka makan
Larutan elektrolit pada aki
Pembuatan minuman berkarbonasi
Pembuatan antiseptik dan obat tetes mata
Pembuatan aspirin
Basa yang Sering Dijumpai di Rumah
Nama Kimia
Rumus Molekul
Kegunaan
Amonia
Natrium hidroksida
Natrium bikarbonat
Magnesium hidroksida
Kalsium karbonat
Aluminium hidroksida
NH3
NaOH
NaHCO3
Mg(OH)2
CaCO3
Al(OH)3
Pembersih  lantai
Larutan alkali kuat
Pembuatan soda kue
Pembuatan susu magnesia
Pembuatan semen
Antasida





5.   Senyawa Hidrat
      Senyawa hidrat merupakan senyawa yang mengandung air kristal. Penamaan senyawa hidrat dengan cara menambahkan angka Yunani yang menyatakan banyaknya air kristal di akhir nama senyawa tersebut. Contoh: CuSO4.5H2O (tembaga(II) sulfat pentahidrat).
Beberapa contoh senyawa hidrat ditunjukkan dalam tabel berikut.
Nama Senyawa
Jumlah Molekul Air Kristal
Rumus Kimia
Kalsium sulfat dihidrat
Asam oksalat dihidrat
Tembaga(II) sulfat pentahidrat
Natrium sulfat pentahidrat
Magnesium sulfat heptahidrat
Natrium karbonat dekahidrat
2
2
5
5
7
10
CaSO4 . 2H2O
H2C2O4 . 2H2O
CuSO4 . 5H2O
Na2SO4 . 5H2O
MgSO4 . 7H2O
Na2CO3 . 10H2O

E.  Persamaan Reaksi Kimia
      Pereaksi (reaktan) merupakan zat yang akan direaksikan. Produk merupakan zat hasil reaksi. Pereaksi dan produk dipisahkan oleh tanda panah (→). Pereaksi berada di sebelah kiri tanda panah, sedangkan produk berada di sebelah kanan tanda panah. Wujud zat yang bereaksi dinyatakan dalam tanda kurung setelah rumus kimia. Berikut singkatan dari wujud zat.
(s): solid (zat padat)
(l): liquid (zat cair)
(aq): aqueous (zat larut dalam air)
(g): gas
Jumlah unsur di sebelah kiri tanda panah harus sama dengan jumlah unsur di sebelah kanan tanda panah. Pada reaksi kompleks, penyetaraan reaksi dilakukan dengan cara aljabar. Cara penulisan persamaan reaksi sebagai berikut.
1.   Menuliskan rumus kimia dari pereaksi dan produk reaksi. Jika wujud zat diketahui maka simbol wujud tersebut perlu dituliskan.
2.   Memberikan koefisien reaksi agar jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri sama dengan di ruas kanan. Caranya sebagai berikut.
a.   Memilih zat yang memiliki rumus kimia paling kompleks dan memberinya harga koefisien reaksi sebesar 1.
b.   Memberi koefisien sementara untuk zat-zat lainnya dengan huruf a, b, c, d, dan seterusnya.
c.   Menyetarakan atom-atom pada zat paling kompleks. Jika terdapat ion poliatom di ruas kiri dan kanan yang tidak berubah, penyetaraan ion poliatom dilakukan sebagai ion poliatom, bukan sebagai atom.
d.   Menyetarakan atom-atom lainnya. Jika terdapat ion poliatom di ruas kiri dan kanan yang tidak berubah, penyetaraan ion poliatom dilakukan sebagai ion poliatom, bukan sebagai atom.
e.   Memastikan setiap koefisien reaksi sebagai bilangan bulat yang sederhana.
Contoh:
aH2SO4(aq) + bNaOH(aq)→ cNa2SO4(aq) + dH2O(l)
      Misal a = 1
      Atom H: 2a + b = 2d
                    2 + b = 2d
      Atom S: a = c
                    c = 1
      Atom O: 4a + b = 4c + d
                     4 + b = 4 + d
                     b = d
      Atom Na: b = 2c
                       b = 2
                       d = 2
Jadi, persamaan reaksi menjadi:
H2SO4(aq) + 2NaOH(aq)→ Na2SO4(aq) + 2H2O(l)

No comments:

Post a Comment