Sumber: http://arief-just4fun.blogspot.com/2013/01/7-fakta-unik-kunang-kunang.html
Lampu merupakan sarana penting dalam kehidupan
manusia. Dahulu, sebelum listrik masuk desa, masyarakat desa menggunakan lampu
teplok yang berbahan bakar minyak tanah. Seiring perkembangan teknologi atas
penemuanThomas Alfa Edison, lampu listrik mulai menyala di seluruh penjuru
dunia. Dunia tidak lagi gelap pada malam hari.
Tidak kalah dengan penemuan manusia,
Tuhan telah menciptakan makhluk hidup berlampu. Kunang-kunang adalah hewan
kecil yang perutnya mampu mengeluarkan cahaya kerlip-kerlip. Cahaya yang
dihasilkan pada tubuh kunang-kunang berasal dari reaksi kimia. Reaksi tersebut terjadi ketika
oksigen bergabung dengan kalsium, Adenosin Trifosfat atau ATP (molekul yang mengangkut dan menyimpan
energi pada organisme hidup termasuk tubuh manusia), pigmen yang disebut
luciferin, dan enzim luciferase (enzim yang mengkatalisis reaksi). Cahaya yang dihasilkan
kunang-kunang berupa
cahaya dingin ( tidak banyak energi yang diubah menjadi panas ), tidak seperti seberkas
cahaya bohlam yang menghasilkan panas. Kunang-kunang menggunakan seratus persen energi yang dibutuhkan untuk membuat cahaya. Desain sempurna tersebut
mengakibatkan cahaya kunang-kunang tidak terasa panas. Sementara itu, sinar
bohlam lampu berasal dari filamen yang
dialiri arus listrik. Oleh karena
arus yang mengalir melebihi kekuatan filamen, filamen tersebut akan terbakar. Pada bohlam lampu, sembilan puluh
persen energi listrik diubah
menjadi energi panas
dan sepuluh persen diubah yang menjadi energi cahaya.
Cahaya kunang-kunang juga dihasilkan
karena adanya oksigen. Ketika jumlah oksigen ditambahkan pada zat kimia yang
digunakan pada proses produksi cahaya, cahaya akan tercipta. Jika oksigen tidak
tersedia, lampu akan menjadi padam. Seperti diketahui, kunang-kunang merupakan
serangga yang tidak mempunyai paru-paru. Kunang-kunang mengangkut
oksigen dari luar tubuhnya menuju
sel interior melalui serangkaian tabung-tabung kecil yang rumit dan dikenal
sebagai trakea. Para
ilmuwan sangat heran karena
beberapa spesies kunang-kunang dapat menghasilkan cahaya dengan cepat sementara
telah diketahui bahwa kecepatan otot-otot yang mengangkut kendali oksigen
bekerja dengan kecepatan relatif lambat. Akhirnya diketahui bahwa gas nitrat oksida berperan penting dalam kontrol cahaya. Apabila cahaya kunang-kunang padam, artinya tidak ada
nitrat oksida yang diproduksi.
Oksigen yang telah masuk ke dalam organ akan terikat pada permukaan penghasil
energi sel organel yang dinamakan
mitokondria. Oksigen
yang telah terikat tersebut kemungkinan
kecil melanjutkan perjalanannya menuju
organ cahaya kunang-kunang. Adanya
nitrat oksida yang terikat
pada mitokondria memungkinkan oksigen mengalir ke organ cahaya. Nitrat oksida akan melakukan
penggabungan dengan bahan kimia lainnya yang dibutuhkan untuk reaksi menciptakan cahaya. Oleh karena nitrat oksida
sangat cepat rusak, segera setelah bahan kimia tersebut tidak diproduksi lagi,
molekul oksigen akan terjebak kembali
oleh mitokondria. Pada keadaan
demikian, cahaya tidak dapat diproduksi.
Cahaya yang dihasilkan oleh kunang-kunang
digunakan untuk berkomunikasi antarsesama
kunang-kunang. Kunang-kunang jantan menyalakan dan memadamkan cahayanya
untuk mengirim pesan kepada kunang-kunang
betina. Pesan tersebut berisi
kode-kode tertentu. Selanjutnya, kunang-kunang
betina menggunakan kode yang sama untuk mengirim pesan balasan kepada kunang-kunang jantan. Pesan timbal balik tersebut akan
mendekatkan keduanya.
Luar biasa dan sangat menarik, tulisan ini sangat membantu dalam proses penulisan puisi saya, ya saya sedang tertarik menulis sebuah karya sastra berjudul "Puisi Kunang-Kunang"
ReplyDeleteTerimakasih mbak Anis Dyah