Wednesday, 15 May 2013

Laju Reaksi



A. Laju Reaksi
      Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi reaktan atau produk tiap satuan waktu.
Laju reaksi = perubahan konsentrasi
                     waktu reaksi
v = d[C]
      dt
Keterangan:
v          = laju reaksi
d[C]     = perubahan konsentrasi
dt         = perubahan waktu
Dalam suatu reaksi, jumlah pereaksi semakin lama akan semakin berkurang, sedangkan jumlah produk reaksi semakin lama akan semakin bertambah. Perhitungan jumlah pereaksi dan produk reaksi melibatkan molaritas. Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Perumusannya sebagai berikut.
M = n
       V
Keterangan:
M   = molaritas (mol L-1)
n    = mol (mol)
V   = volume (L)
Pengenceran larutan pekat menjadi larutan dengan molaritas tertentu dapat dilakukan menggunakan rumus berikut.

V1 x M1 = V2 x M2


Keterangan:
V1  = volume larutan pekat
M1 = molaritas larutan pekat
V2  = volume larutan encer
M2 = molaritas larutan encer
Jika diketahui kadar dan massa jenisnya maka rumus yang digunakan sebagai berikut.

                
M = ρ x 10 x % massa  mol/L
                   Mr
Keterangan:
M   = molaritas
ρ    = massa jenis
% massa = kadar
Mr  = massa molekul relatif
      Suatu reaksi akan berlangsung cepat jika tumbukan-tumbukan antarpartikel sering terjadi. Namun, tidak semua tumbukan menghasilkan reaksi karena partikel-partikel yang bertumbukan harus mempunyai energi yang cukup. Energi minimal yang harus dimiliki atau diberikan kepada partikel agar tumbukannya menghasilkan reaksi dinamakan energi aktivasi (Ea). Semakin rendah harga Ea maka reaksi akan semakin cepat berlangsung.
B.  Faktor-Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi
      Faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi sebagai berikut.
1.   Konsentrasi
      Semakin besar konsentrasi (semakin pekat larutan) maka semakin cepat laju reaksi.
2.   Luas permukaan
      Semakin besar luas permukaan (semakin halus zat padat) maka semakin cepat laju reaksi.
3.   Suhu
      Semakin besar suhu maka energi kinetik semakin besar dan laju reaksi semakin cepat. Pada umumnya, setiap kenaikan suhu 10OC, laju reaksi akan naik 2 kali lebih cepat dari semula. Perumusannya sebagai berikut.

vt = ΔvΔT/10 x vo

Keterangan:
∆v  = kenaikan laju reaksi
∆T = kenaikan suhu = T2 – T1
T2   = suhu akhir
T1   = suhu awal
vo   = laju reaksi awal
vt   = laju reaksi akhir
4.   Katalis
      Katalis berfungsi untuk mempercepat reaksi dengan cara memberikan jalan lain (tahap-tahap reaksi tambahan) yang memiliki Ea lebih rendah. Katalis dianggap tidak ikut bereaksi karena jumlahnya tetap (dikembalikan lagi ke wujud semula). Katalis bersifat spesifik yaitu hanya dapat berfungsi untuk suatu reaksi tertentu. Zat-zat yang sering digunakan sebagai katalis berupa logam-logam transisi atau senyawa-senyawanya. Katalis yang dihasilkan oleh reaksi itu sendiri (salah satu zat yang berada di ruas kanan bersifat katalis) dinamakan otokatalis. Reaksi yang mempunyai otokatalis berlangsung semakin lama semakin cepat.
5.      Tekanan
Penambahan tekanan dengan memperkecil volume (memampatkan) pada reaksi-reaksi yang melibatkan gas akan memperbesar konsentrasi. Dengan demikian, laju reaksi semakin cepat.
C.  Orde Reaksi
      Orde reaksi adalah bilangan pangkat yang menyatakan naiknya laju reaksi akibat naiknya konsentrasi. Jika konsentrasi salah satu zat dinaikkan a kali dan laju reaksi menjadi naik b kali maka perumusannya sebagai berikut.
Aorde = b
Jika diketahui persamaan reaksi:
mA + nB → pC + qD
maka laju reaksi dapat dirumuskan sebagai berikut.
v = k[A]m [B]n
Keterangan:
v    = laju reaksi (M det-1)
K   = tetapan konsentrasi laju reaksi (L mol-1 det-1)
[A] = konsentrasi zat A (mol L-1)
[B] = konsentrasi zat B (mol L-1)
m   = orde reaksi terhadap A
n    = laju reaksi terhadap B
m + n   = orde reaksi total
Cara menentukan orde reaksi sebagai berikut.
1. Jika tahap-tahap reaksi sudah diketahui maka orde reaksi terhadap masing-masing zat merupakan koefisien reaksi dari tahap reaksi yang paling lambat.
2. Banyak reaksi yang sukar diamati tahap-tahapnya sehingga orde reaksi terhadap suatu zat dapat ditentukan melalui eksperimen. Caranya yaitu konsentrasi salah satu zat dinaikkan sedangkan konsentrasi zat-zat lain dibuat tetap.

No comments:

Post a Comment