Thursday, 16 May 2013

Kesetimbangan Kimia



       Reaksi kesetimbangan adalah reaksi saat zat-zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali untuk membentuk zat-zat semula atau reaksi dua arah yang berlangsung dalam ruang tertutup dan laju reaksi ke kanan sama besar dengan laju reaksi ke kiri. Pada saat kesetimbangan tercapai, jumlah zat-zat tidak lagi berubah sehingga reaksi dapat dianggap selesai. Reaksi dua arah atau reversibel dilambangkan dengan dua anak panah dengan arah berlawanan (↔).


mA + nB ↔ pC + qD


A.  Tetapan Kesetimbangan Kc


      Hukum Kesetimbangan:


“Dalam keadaan setimbang pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi hasil reaksi dibagi hasil kali konsentrasi pereaksi yang ada di dalam sistem kesetimbangan yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya mempunyai harga tetap.


Hasil bagi tersebut dinamakan tetapan kesetimbangan (Kc atau K).
 
Kc =    [C]p [Q]q


           [A]m [B]n



Catatan penting mengenai Kc sebagai berikut.


1.   Jika harga Kc > 1 maka hasil reaksi yang terbentuk jumlahnya banyak.


2.   Jika harga Kc < 1 maka hasil reaksi yang terbentuk jumlahnya sedikit.


3.   Harga Kc hanya dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu tetap maka harga Kc juga tetap. Harga Kc akan berubah hanya jika suhu mengalami perubahan.


4.   Pada reaksi endoterm, harga Kc berbanding lurus dengan suhu. Sementara itu, pada reaksi eksoterm, harga Kc berbanding terbalik dengan suhu.


5.   Pengaruh reaksi terhadap harga Kc sebagai berikut.


·         Jika reaksi dibalik maka harga Kc menjadi 1/Kc


·         Jika reaksi dikali x maka harga Kc menjadi (Kc)


 ·         Jika reaksi dibagi x maka harga Kc menjadi (Kc)1/x


·         Jika reaksi-reaksi dijumlahkan maka harga-harga Kc dikalikan.


6.   Rumus Kc hanya berlaku untuk zat yang berfase gas (g) dan larutan (aq).





B.  Tetapan Kesetimbangan Tekanan Parsial Kp


      Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (Kp) adalah hasil kali tekanan parsial gas-gas hasil reaksi dibagi dengan hasil kali tekanan parsial gas-gas reaktan setelah masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya menurut persamaan reaksi kesetimbangan.

Tekanan parsial gas (p) = jumlah mol gas  x  tekanan total (P)


(satuan atm)         mol total gas
                                                                             


                                                                            



Jika diketahui persamaan reaksi:


mA + nB ↔ pC + qD


maka harga Kp dapat dirumuskan sebagai berikut.

Kp = [pC]p [pD]q
         [pA]m [pB]n



Rumus Kp hanya berlaku untuk zat yang berfase gas (g) saja.


1.   Hubungan Kc dengan Kp


      Kp = Kc (RT)∆n


Keterangan:


R   = 0,082 (L atm K-1 mol-1)


T    = suhu mutlak (K)


∆n  = selisih jumlah mol produk – reaktan (∑ koefisien gas kanan - ∑ koefisien gas kiri)


2.   Disosiasi


      Disosiasi adalah reaksi penguraian suatu zat menjadi zat yang lebih sederhana. Banyaknya zat yang terdisosiasi dapat diketahui dengan derajat disosiasi (α) yang dirumuskan sebagai berikut.
α = jumlah mol zat terurai
      jumlah mol zat awal



Harga α berkisar 0<α<1. Jika α = 0 maka tidak terjadi disosiasi karena zat awal belum terurai. Jika α = 1 maka terjadi disosiasi sempurna (seluruh zat terurai). Jika 0<α<1 terjadi disosiasi sebagian.


C.  Pergeseran Kesetimbangan


      Menurut azas Le Chatelier bahwa apabila dalam suatu kesetimbangan dilakukan tindakan (aksi) maka sistem kesetimbangan tersebut akan mengadakan reaksi sehingga pengaruh reaksi tersebut dapat diperkecil


      Faktor-faktor yang memengaruhi pergesran kesetimbangan sebagai berikut.


1.   Perubahan konsentrasi


      Jika konsentrasi zat ditambah maka kesetimbangan akan bergeser dari arah zat yang ditambah. Jika konsentrasi zat dikurangi maka kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang dikurangi.


2.   Perubahan Volume dan Tekanan


      Jika volume diperbesar (tekanan diperkecil) maka kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang jumlah koefisiennya (mol gas) besar. Jika volume diperkecil (tekanan diperbesar) maka kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang jumlah koefisiennya (mol gas) kecil.


3.   Perubahan Suhu


      Jika suhu dinaikkan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah endoterm. Jika suhu diturunkan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah eksoterm.


4.   Pengaruh Katalis


      Penambahan katalis tidak tidak memengaruhi pergeseran kesetimbangan. Katalis hanya berperan untuk mempercepat tercapainya kesetimbangan. Jika kesetimbangan telah tercapai maka katalis tidak berperan lagi.


5.   Pengaruh Pengenceran
Pengenceran (penambahan air) akan memperbesar volume sehingga kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang jumlah koefisiennya lebih besar.

No comments:

Post a Comment