Potensi dari tanaman pisang terutama
terdapat pada bagian buah dan daun. Buah pisang kaya akan vitamin, serat,
protein, dan kalium. Sementara daun pisang biasa digunakan untuk membungkus
makanan tradisional. Selain buah dan daun, kulit pisang ternyata memiliki
manfaat tersendiri. Kulit buah ini biasanya digunakan sebagai bahan pakan
ternak. Seiring berkembangnya daya kreativitas manusia, limbah kulit pisang ini
tidak lagi digunakan sebagai pakan ternak melainkan sebagai energi listrik yang
ramah lingkungan. Kulit pisang memiliki potensi menjadi bahan dasar pembuatan
baterai ramah lingkungan. Setelah melalui serangkaian proses, kulit pisang ini
akan menghasilkan mineral yang berfungsi sebagai elektrolit pengganti pasta
pada baterai. Elektrolit inilah yang nantinya akan menghasilkan arus listrik
dalam batu baterai.
Elektrolit yang
digunakan dalam batu baterai umumnya merupakan campuran antara air suling
dengan asam sulfat sehingga elektrolit tersebut bersifat asam. Oleh karena
bersifat asam, elektrolit tersebut dapat diganti dengan buah yang bersifat
asam, termasuk pisang. Kulit pisang mengandung mineral berupa kalium dan garam
klorida. Adanya reaksi antara ion kalium dan ion klorida dapat menghasilkan
kalium klorida yang bersifat elektrolit kuat. Jadi, pada kutub positif terdapat
ion positif berupa kalium, sedangkan pada kutub negatif terdapat ion negatif
berupa klorida. Selain kalium, kulit pisang juga mengandung magnesium yang juga
mampu bereaksi dengan klorida menghasilkan elektrolit yang kuat. Berdasarkan
penelitian, kulit buah pisang dan jeruk mampu digunakan sebagai sumber arus
listrik searah. Penelitian tersebut juga menunjukkan rata-rata tegangan yang dihasilkan
oleh baterai kering dengan elektrolit kulit pisang sebesar 1,24 volt. Baterai
tersebut mampu bertahan dalam jam dinding selama kurang lebih 5 hari 6 jam.
No comments:
Post a Comment