Monday, 10 June 2013

Percobaan Ciri-Ciri Reaksi Kimia: Terjadi Perubahan Suhu



A.     Tujuan
Mengamati perubahan suhu pada reaksi kimia.

B.     Alat dan Bahan
  1. Gelas beker
  2. Tabung reaksi
  3. Termometer
  4. Pengaduk
  5. Timbangan
  6. Pipet volume
  7. Kristal NaOH (soda api)
  8. Larutan HCl 1 M
  9. Kristal urea
  10. Air

C.     Cara Kerja
  1. Masukkan 2 gram kristal NaOH ke dalam gelas beker pertama.
  2. Masukkan 30 ml larutan HCl ke dalam gelas beker kedua menggunakan pipet volume.
  3. Ukur suhu mula-mula dari larutan HCl dan kristal NaOH dan catat hasilnya.
  4. Tuang HCl ke dalam gelas beker berisi kristal NaOH.
  5. Aduk hingga NaOH larut seluruhnya.
  6. Ukur suhu campuran dengan termometer dan catat hasilnya.
  7. Masukkan kristal urea sebanyak satu sendok kecil ke dalam tabung reaksi, lalu ukur suhu dan catat hasilnya.
  8. Masukkan 3 ml air ke dalam tabung reaksi kedua, lalu ukur suhu dan catat hasilnya.
  9. Tuang air ke dalam tabung reaksi berisi kristal urea.
  10. Setelah seluruh urea larut, ukur suhu campuran.
D. Hasil Pengamatan
Bahan yang Diukur Suhunya
Suhu (oC)
NaOH sebelum reaksi

HCl sebelum reaksi

NaOH + HCl setelah reaksi

Urea (CO(NH2)2) sebelum reaksi

Air sebelum reaksi

Urea + air setelah reaksi

E. Kesimpulan
Reaksi yang terjadi pada percobaan pertama tersebut dapat dituliskan dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
NaOH(s) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
Setelah terjadi reaksi, suhu campuran (suhu lingkungan yang berupa NaCl dan H2O) akan mengalami kenaikan sehingga dapat dikatakan reaksi termasuk eksoterm. Contoh lain berupa reaksi antara batu kapur 
(CaO) dengan air.
Reaksi yang terjadi pada percobaan kedua tersebut dapat dituliskan dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
CO(NH2)2(s) + H2O(l) 2NH3(aq) + CO2(g)
Setelah terjadi reaksi, suhu campuran (suhu lingkungan yang berupa NH3 dan H2O) akan mengalami penurunan sehingga dapat dikatakan reaksi termasuk endoterm.
         
Sumber: dari sini

No comments:

Post a Comment