A.
Tujuan
Mengamati perubahan suhu pada reaksi kimia.
B.
Alat dan
Bahan
- Gelas beker
- Tabung reaksi
- Termometer
- Pengaduk
- Timbangan
- Pipet volume
- Kristal NaOH (soda api)
- Larutan HCl 1 M
- Kristal urea
- Air
C.
Cara Kerja
- Masukkan 2 gram kristal NaOH ke dalam gelas beker pertama.
- Masukkan 30 ml larutan HCl ke dalam gelas beker kedua menggunakan pipet volume.
- Ukur suhu mula-mula dari larutan HCl dan kristal NaOH dan catat hasilnya.
- Tuang HCl ke dalam gelas beker berisi kristal NaOH.
- Aduk hingga NaOH larut seluruhnya.
- Ukur suhu campuran dengan termometer dan catat hasilnya.
- Masukkan kristal urea sebanyak satu sendok kecil ke dalam tabung reaksi, lalu ukur suhu dan catat hasilnya.
- Masukkan 3 ml air ke dalam tabung reaksi kedua, lalu ukur suhu dan catat hasilnya.
- Tuang air ke dalam tabung reaksi berisi kristal urea.
- Setelah seluruh urea larut, ukur suhu campuran.
D. Hasil Pengamatan
Bahan yang
Diukur Suhunya
|
Suhu (oC)
|
NaOH sebelum reaksi
|
|
HCl sebelum reaksi
|
|
NaOH + HCl setelah reaksi
|
|
Urea (CO(NH2)2) sebelum reaksi
|
|
Air sebelum reaksi
|
|
Urea + air setelah reaksi
|
E. Kesimpulan
Reaksi yang terjadi pada percobaan pertama tersebut
dapat dituliskan dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
NaOH(s) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
Setelah terjadi reaksi, suhu campuran (suhu lingkungan yang berupa NaCl dan
H2O) akan mengalami kenaikan sehingga dapat dikatakan reaksi
termasuk eksoterm. Contoh lain berupa reaksi antara batu kapur
(CaO) dengan air.
(CaO) dengan air.
Reaksi yang terjadi pada percobaan kedua
tersebut dapat dituliskan dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
CO(NH2)2(s) + H2O(l) → 2NH3(aq) + CO2(g)
Setelah terjadi reaksi, suhu campuran (suhu lingkungan yang berupa NH3
dan H2O) akan mengalami penurunan sehingga dapat dikatakan reaksi
termasuk endoterm.
Sumber: dari sini
No comments:
Post a Comment