Konfigurasi
Elektron
|
↑↓
Penentuan konfigurasi elektron atom menurut tiga aturan berikut.
1.
Prinsip Aufbau
Pengisian elektron
dalam orbital selalu dimulai dari orbital dengan tingkat energi rendah ke
tingkat energi yang lebih tinggi.
1s
2s 2p
3s 3p
3d
4s 4p
4d 4f
5s 5p
5d 5f
6s 6p
6d
7s
7p
Urutan
pengisian orbital elektron
Konfigurasi elektron dapat
ditulis dengan lambang gas mulia.
1s2
|
2s2 2p6
|
3s2 3p6
|
4s2 3d10
4p6
|
5s2 4d10
5p6
|
6s2 4f14
5d10 6p6
|
7s2 5f14
6d10 7p6
|
[He] [Ne] [Ar] [Kr]
[Xe] [Rn]
2 10 18
36 54
86
Subkulit yang penuh (d10)
atau setengah penuh (d5) bersifat lebih stabil sehingga struktur d9
atau d4 tidak dimiliki oleh atom-atom.
Elektron valensi adalah
jumlah elektron pada subkulit dengan harga n terbesar yang digunakan untuk
pembentukan ikatan kimia.
2.
Prinsip Larangan Pauli
Dalam satu atom tidak boleh ada dua elektron yang
mempunyai empat bilangan kuantum yang sama.
3.
Kaidah Hund
Pengisian orbital-orbital dalam satu subkulit, pada
awalnya elektron menempati seluruh orbital dengan spin yang sama, baru kemudian
berpasangan.
A. Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum adalah bilangan-bilangan yang
menyatakan lokasi suatu elektron di dalam atom sehingga elektron tersebut dapat
dibedakan dengan elektron yang lain. Bilangan kuantum dibagi menjadi empat
sebagai berikut.
1.
Bilangan kuantum utama (n)→
tingkat energi utama atau kulit atom (nomor kulit).
Lambang kulit
|
K
|
L
|
M
|
N
|
dan seterusnya
|
Harga n
|
1
|
2
|
3
|
4
|
2.
Bilangan kuantum azimuth (l)→ subkulit
(nomor subkulit).
Lambang subkulit
|
s
|
p
|
d
|
f
|
dan seterusnya
|
Harga l
|
0
|
1
|
2
|
3
|
3. Bilangan kuantum magnetik
(m)→ orbital (nomor orbital).
Harga m berkisar dari –l sampai +l.
Contoh:
Subkulit : s p d f
Diagram orbital :
Nilai m : 0 -1
0 +1
-2 -1 0 +1 +2 -3 -2 -1 0 1 2 3
4.
Bilangan kuantum spin (s)→ arah
perputaran atau rotasi elektron.
s= +1/2= ↑
s= -1/2= ↓
B. Sistem Periodik Unsur
1. Periode dan Golongan
Satu periode merupakan baris untuk meletakkan
unsur-unsur yang jumlah kulitnya sama. Jadi, nomor periode= nomor kulit.
Satu golongan merupakan kolom untuk meletakkan
unsur-unsur yang mempunyai struktur elektron terluar (elektron valensi) sama.
Jadi, nomor golongan= jumlah elektron valensi.
golongan
Berdasarkan jenis orbital yang ditempati oleh elektron
terakhir, unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi menjadi empat blok sebagai
berikut.
a.
Blok s: konfigurasi elektronnya
berakhir di orbital s (unsur-unsur golongan IA, IIA, dan helium).
b.
Blok p: konfigurasi elektronnya
berakhir di orbital p (unsur-unsur golongan IIIA hingga VIIIA).
c.
Blok d: konfigurasi elektronnya
berakhir di orbital d (unsur-unsur golongan transisi atau golongan B).
d.
Blok f: konfigurasi elektronnya
berakhir di orbital f (unsur-unsur golongan lantanida dan aktinida).
Unsur-unsur dibagi menjadi tiga kelompok untuk menentukan nomor
golongan.
a. Unsur-unsur
utama (golongan A)→ pengisian elektronnya berakhir pada subkulit s atau p
(nomor golongan= jumlah elektron s atau s + p).
Golongan
|
Nama
Golongan
|
Jembatan
Keledai Unsur
|
Elektron
Terluar
|
IA
|
Alkali
|
Hj LiNa
Ke Rembang Cos Frustasi
|
s1
|
IIA
|
Alkali tanah
|
Bebek Mang Caca Sering Banget Ramai
|
s2
|
IIIA
|
Boron
|
Bu Ali
Gaul
Ini Telepon Uut
|
s2
p1
|
IVA
|
Karbon
|
Cowok Siapa
Genit Senang Perubahan BUruq
|
s2 p2
|
VA
|
Nitrogen
|
Nara Pidana Asal Subang Bingung
|
s2 p3
|
VIA
|
Oksigen
|
Oza Suka
Sedih Teringat Ponakan
|
s2 p4
|
VIIA
|
Halogen
|
FaCial Bersih Indahkan HAti
|
s2 p5
|
VIIIA
|
Gas mulia
|
Heboh Neriakin
Artis Karena XeRen
|
s2 p6
Catatan: Unsur He (1s2) termasuk gas mulia
(golongan VIIIA)
|
b. Unsur-unsur
transisi (Golongan B)→ pengisian elektronnya berakhir pada subkulit d (nomor
golongan= jumlah elektron s + d).
Golongan
|
Elektron Terluar
|
IB
|
s2 d9
|
IIB
|
s2 d10
|
IIIB
|
s2 d1
|
IVB
|
s2 d2
|
VB
|
s2 d3
|
VIB
|
s2 d4
|
VIIB
|
s2 d5
|
VIIIB
|
s2 d6, s2 d7, dan s2
d8
|
c. Unsur-unsur
transisi dalam→ pengisian elektronnya berakhir pada subkulit f.
Unsur
ini meliputi:
1)
Unsur-unsur lantanoida
(berakhir pada 4f)
2)
Unsur-unsur aktinoida (berakhir
pada 5f)
2. Sifat Keperiodikan Unsur
Sifat-sifat keperiodikan meliputi beberapa hal sebagai berikut.
a. Jari-jari
atom: jarak dari inti atom hingga kulit terluar.
Jari-jari
atom dari bawah ke atas dan dari kiri ke kanan semakin kecil.
b. Energi
ionisasi: energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar.
Semakin
kecil energi ionisasi maka atom semakin mudah melepaskan elektron. Energi
ionisasi dari bawah ke atas dan dari kiri ke kanan semakin besar.
c. Keelektronegatifan:
kemampuan atom untuk menarik (menangkap) elektron.
Semakin
besar keelektronegatifan maka atom semakin mudah menangkap elektron. Keelektronegatifan
dari bawah ke atas dan dari kiri ke kanan semakin besar.
d. Sifat
Logam
Sifat
logam dari bawah ke atas dan dari kiri ke kanan semakin berkurang.
e. Kereaktifan
Unsur-unsur
logam semakin ke atas dan ke kanan semakin kurang reaktif. Unsur-unsur nonlogam
semakin ke atas dan ke kanan semakin reaktif.
f. Titik
Leleh dan Titik Didih
Unsur-unsur
logam semakin ke atas dan ke kanan mempunyai titik leleh dan titik didih yang
semakin tinggi. Unsur-unsur nonlogam semakin ke atas dan ke kanan mempunyai
titik leleh dan titik didih semakin rendah.
g. Afinitas
elektron: besarnya energi yang dibebaskan satu atom netral dalam wujud gas.
Semakin besar energi yang dibebaskan suatu atom, semakin
mudah atom-atom tersebut menangkap elektron. Afinitas elektron dari bawah ke
atas dan dari kiri ke kanan semakin besar.
oh this is a very informative
ReplyDeletepost! i actually enjoyed reading
this - very well explained too. thanks, this is very useful!
Great information..
Spare Parts JCB
thanks to your comment Bro...do you know, you are the first commentator of my blog....thanks very much....
ReplyDeleteMateri Konfigurasi elektron dan sistem periodik unsur ini sangat bermanfaat. Terima kasih.
ReplyDeleteTerima kasih kembali Pak...salam kenal..
ReplyDelete