Ketika saya sedang
terlena dalam pekerjaan membuat soal, tiba-tiba sebuah pertanyaan terlintas di
benak saya. Kenapa tidak saya tulis tentang cara membuat soal yang valid dan
tepat, ya? Bukankah pengalaman ngubek-ubek soal dari 2007 hingga sekarang tentu
memberikan banyak pelajaran pada saya mengenai cara membuat soal yang baik?
Oke, kiranya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat soal yang
valid dan tepat terutama bagi para guru dan pembuat jasa membuat soal. Simaklah
rahasia berikut.
Pada saat saya masih
duduk di bangku SD, jika saya tidak paham terhadap soal yang saya kerjakan
terutama untuk soal cerita, saya cenderung memilih jawaban yang paling panjang.
Jika pembuat soal masih menggunakan trik bahwa jawaban soal merupakan pilihan
jawaban yang paling panjang, berarti soal bersifat konvensional dan kurang
menjebak. Berikut beberapa pembenahan dalam pembuatan soal.
1.Terdapat larutan berikut.
1)
Na2CO3
2)
NaCN
3)
NH4Cl
4)
CH3COONa
5)
KCl
Pasangan garam yang bersifat basa ditunjukkan oleh nomor....
Pasangan garam yang bersifat basa ditunjukkan oleh nomor....
a.
1)
dan 2)
b.
2)
dan 3)
c.
3)
dan 4)
d.
3)
dan 5)
e.
4)
dan 5)
Soal kurang adil karena ada option
yang disebutkan 3 kali, ada yang hanya 1 kali. Soal tersebut seharusnya:
Terdapat larutan berikut.
1)
Na2CO3
2)
NaCN
3)
NH4Cl
4)
CH3COONa
5)
KCl
Pasangan garam yang bersifat basa ditunjukkan oleh nomor....
Pasangan garam yang bersifat basa ditunjukkan oleh nomor....
a.
1)
dan 2)
b.
1)
dan 3)
c.
2)
dan 5)
d.
3)
dan 4)
e.
4)
dan 5)
2. Sebanyak 25 ml larutan basa LOH 0,1 M
dititrasi dengan 20 ml larutan asam HX. Konsentrasi larutan asam HX adalah...M.
a. 0,075
b. 0,08
c. 0,01
d. 0,125
e. 0,25
Jawaban dari soal tersebut d. 0,125. Dalam membuat pilihan jawaban, yang
perlu diperhatikan biasanya jawaban merupakan sesuatu yang sering muncul. Trik
ini merupakan trik yang sering digunakan para pembuat soal. Cara menjawab soal
dengan tipe demikian, pertama kali yang harus dilakukan adalah dengan membuang
sesuatu yang frekuensi munculnya lebih sedikit. Pada soal tersebut, angka yang
berupa angka seperseratus seharusnya cukup 2 saja, sedangkan angka yang
sepersepuluh seharusnya dibuat 3.
3. Data
percobaan pH beberapa larutan sebagai berikut.
Larutan
|
pH Awal
|
pH dengan
penambahan sedikit
|
|
Basa
|
Asam
|
||
1)
|
5,60
|
6,00
|
5,00
|
2)
|
5,40
|
5,42
|
5,38
|
3)
|
5,20
|
5,25
|
5,18
|
4)
|
8,20
|
8,80
|
7,80
|
5)
|
9,20
|
9,06
|
8,70
|
Larutan yang mempunyai sifat penyangga adalah….
a. 1)
b. 1) dan 4)
c. 2) dan 3)
c. 3) dan 4)
d. semua benar
Pilihan jawaban tersebut kurang proporsional. Jika hendak diberikan
pilihan jawaban hanya satu saja maka sebaiknya ada dua pilihan jawaban yang
memberikan pilihan hanya satu saja dengan imbuhan kata “saja”. Pilihan jawaban “semua
benar” sebaiknya dihindari.
4. Berikut
ini yang bukan merupakan unsur
golongan IIA, kecuali....
Soal tersebut
termasuk soal negatif ganda. Soal negatif ganda tidak diperbolehkan dalam
aturan penulisan soal.
5. Menurut pendapat Anda, apakah
yang menyebabkan gempa bumi terjadi secara beruntun di Pulau Jawa?
Soal tersebut mengandung
unsur ketidakpastian. Soal seharusnya: Mengapa gempa bumi terjadi secara
beruntun di Pulau Jawa?
6. Sebutkan faktor-faktor yang
memengaruhi laju reaksi!
Soal tersebut meminta jawaban
lebih dari satu. Jika soal meminta jawaban lebih dari satu, sebaiknya
ditunjukkan dengan jelas. Soal seharusnya: Sebutkan empat faktor yang
memengaruhi laju reaksi!
7. Soal sebaiknya tidak beruntun.
Kalimat soal tidak boleh bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
8. Jika kalimat soal disertai
ilustrasi (gambar, grafik, tabel, atau diagram), ilustrasi tersebut harus jelas
dan berfungsi.
9. Pilihan jawaban yang berbentuk
angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka
tersebut atau kronologis waktunya.
Demikian, beberapa kaidah soal yang
harus diperhatikan, agar soal yang kita buat tidak dikatakan soal asal-asalan.
No comments:
Post a Comment